Dibuat “Merinding Disko” Saat Bertualang dalam Museum Kesehatan Surabaya

Sebuah bangunan museum dibangun oleh pengurusnya dengan arah untuk simpan bermacam koleksi benda lama (kuno) yang mengikuti perjalanan hidup anak manusia.

Sebuah museum disebutkan menarik karena mungkin bermacam benda kuno yang tersimpan, style arsitektur gedung yang jadi museum, manajemen yang baik, tatanan letak (layout) koleksi benda kuno dalam museum atau bahkan juga sarana pendukung yang ada dalam atau di luar gedung museum.

Prasasti penandatanganan Museum Kesehatan (dok. Mawan Sidarta) Surabaya sebagai kota tua sekalian metropolitan ke-2 sesudah Jakarta pasti mempunyai beberapa museum yang memikat. Diantaranya adalah Museum Kesehatan Dr. Adhyatma, MPH yang ada di Jalan Indrapura 17, Kemayoran, Krembangan – Surabaya.

Museum Kesehatan Dr. Adhyatma, MPH dahulunya adalah rumah sakit kelamin yang saat itu memakai istilah Instansi Penjakit Kelamin. Disahkan oleh Dr. J Leimena sebagai menkes saat itu. Penandatanganan prasasti dilaksanakan pada tanggal 10 November 1951. Sementara upacara penempatan batu pertama dilaksanakan oleh Heronimus Widodo Soetopo.

Terlihat depan gedung Museum Kesehatan Surabaya (dok. Mawan Sidarta) Sesudah lewat rangkaian pembaruan dan pembaruan, pada tanggal 16 Desember 2003 museum disahkan oleh Dr. Soemartono DHSA sebagai kepala Pusat Riset dan Peningkatan Servis Tehnologi Kesehatan Surabaya (Puslitbang Yantekkes).

Museum Kesehatan Surabaya tidak terlepas dari layanan seorang pelopor namanya DR. dr. Haryadi Suparto DOR MSc APU. Selang satu tahun selanjutnya yakni tanggal 14 September 2004, Achmad Sujudi yang saat itu memegang sebagai menkes kembali resmikan pemakaian Museum Kesehatan Dr. Adhyatma MPH dan terbuka untuk didatangi warga umum.

Ticket masuk Museum Kesehatan Surabaya (dok. Mawan Sidarta) Untuk mengeruk info lebih dalam mengenai Museum Kesehatan Surabaya dan apa daya magnetnya, saya coba bercakap-cakap rileks dengan Husnan, seorang guide (pemandu) museum. Lawatan dan interviu kami kerjakan 2 tahun lalu, saat sebelum menyebarnya wabah Covid-19, persisnya tanggal 23 Juli 2018.

Beberapa suara yang tersebar di tengah-tengah warga, yang menjelaskan jika Museum Kesehatan itu menyeramkan kemungkinan tidak terlalu berlebih. Lah wong demikian saya masuk (dekat patung ganesha) dan melihat secara sekilas ruang samping dalam langsung saja bulu kuduk ini bergidik disko. Untung saja si guide dengan rendah hati sudi temani saya. Rasa takut sayapun jadi raib saat itu juga.

Scroll to top
error: Content is protected !!