Semudah Ini Mendirikan Partai, Mengapa Kudeta?

Membangun parpol rupanya benar-benar gampang. Ongkosnya juga murah sekali. Kenapa ada orang yang ingin ambilalih partai yang ongkosnya besar sekali dan mempunyai potensi membuat perselisihan?

Kita beranggapan gagasan pengambilalihan Partai Demokrat lewat konferensi mengagumkan (KLB) atau musyarawah nasional mengagumkan (Munaslub) yang dikatakan secara terbuka oleh ketua biasanya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), betul ada.

Karena telah tiba pada bukti ada pergerakan struktural untuk capai hal tersebut, lepas apa ide kader atau dorongan faksi luar. Anggapan ini tidak tidak pedulikan peluang ada sasaran yang lain ingin dicapai ke-2 faksi di luar bukti yang dibeber.

Pertanyaan menariknya, kenapa ada orang atau faksi, terhitung kader dan orang luar, yang ingin lakukan kup atau merampas parpol yang pasti curam dan memerlukan ongkos besar?

Walau sebenarnya persyaratan membangun partai politik benar-benar gampang dan telah bisa dibuktikan lebih efisien. Partai Hanura, Partai Gerindra sampai Partai Nasdem ialah contoh jika jalan pemisahan dari induknya, yaitu Partai Golkar, tidak selamanya menyebalkan. Ke-3 partai itu masih exist, walau Hanura tidak berhasil penuhi tingkat batasan parlemen pada pemilu paling akhir hingga tidak bisa tempatkan kadernya di DPR.

Selesai Pemilu 2019 juga berdiri dua parpol baru yang disebut pecahan partai lama. Pertama Partai Gelora yang dibangun Anis Matta, Fahri Hamzah dan beberapa bekas pengurus Partai Keadilan Sejahetera (PKS). Ke-2 Partai Ummat yang dideklarasikan Amien Rais, dkk. Pendiri sekalian simbol Partai Instruksi Nasional (PAN) itu keluar karena sedih dengan pengurusan Zulkifli Hasan, yang tidak lain besannya.

Salah satu pengurusan partai “hasil gempar” yang sukses ialah Partai Kebangunan Bangsa (PKB) di bawah kepimpinan Muhaimin Iskandar. Persaingan Muhaimin dan Yenny Top saat merebutkan partai peninggalan KH Abdurrahman Top itu benar-benar tajam. Bahkan juga ke-2 nya sempat berebutan ambil nomor urut peserta Pemilu 2009.

Sesudah pengurusan Muhaimin yang diterima KPU, usaha Yenny mulai lembek serta suaminya, Dhohir Farisi, mendekat ke Partai Gerindra. Tetapi sampai ini hari jalinan Muhaimin dengan keluarga Gus Dus tidak semesra awalnya. Walau sebenarnya Muhaimin adalah sepupu Gus Dur.

Scroll to top
error: Content is protected !!